Sabtu, 05 Januari 2013

Makalah Study Tour Jogjakarta


KATA PENGANTAR

             Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha esa , atas segala rahmat dan hidayahnya , sehingga kami bisa menyelesaikan laporan tentang Studi Banding ke Jogjakarta dan Solo tepatnya pada Perusahaan Sritex dan Kraton Yogyakarta.
Melalui kata pengantar ini kami lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bila mana isi laporan ini ada kekurangan dan ada tulisan yang kami buat kurang tepat atau menyinggu perasaan pembaca.
Dengan ini kami mempersembahkan laporan ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga allah SWT memberkahi laporan ini sehingga dapat memberikan manfaat.




Jakarta ,     Oktober 2012

penulis



DAFTAR ISI
·       Cover………………………………………………………………………………………….1
·       Kata Pengantar…………………………………………………………………………..2
·       Daftar Isi…………………………...............................................................3
·       Bab 1     :
ñ         Pendahuluan ………………………….………………………………………….….4
·       Bab 2     :
ñ         Pembahasan  :
o   II. 1. PT. Sritex………………………….……………………………………5
o   II. 2. Kraton Yogyakarta……………………….............................8
·       Penutup……………………………………………………………………………………11

Bab I`
Pendahuluan

A.     Latar Belakang
Latar belakang dari pelaksanaan Studi Tour ke Jogja dan Solo merupakan salah satu kegiatan pendidikan yang di lakukan dengan mengunjungai objek-objek perusahaan ( PT. Sritex ). Selain itu juga mengunjungi tempat-tempat bersejarah ( Kraton Yogyakarta ).

B.      Rumusan Masalah
Masalah yang dibahas di laporan ini yaitu tentang sejarah di bangunnya PT. Sritex dan Sejarah Kraton Yogyakarta.

C.      Tujuan Study Tour
Study Tour di laksanakan dengan maksud agar para siswa mengetahui paham tentang tempat-tempat sejarah,sistem produksi, sistem pemasaran, administrasi, sistem akuntansi, serta segala sesuatu yang terjadi di suatu perusahaan melalui pengamatan secara langsung.
Dengan demikian para siswa dapat mengetahui, memahami, dan mengkaji seperti apakah dunia industry dan tempat sejarah itu sebenarnya. Dengan demikian maka para siswa diharap dapat memTourkanya dengan ilmu pengetahuan yang selama ini di dapatkandi bangku sekolah.

D.     Manfaat Study Tour
Manfaat dari Study Tour antara lain :
·         menambah ilmu pengetahuan
·         menambah wawasan yang umum dan luas
·         mempererat keakraban teman sekolah
·         Mempersiapkan siswa untuk mampu memilih karier, maupun kompetensi dan mengembangkan diri untuk mencapai taraf hidup yanglebih baik.

II. 1. PT. SRITEX

A. SEJARAH BERDIRINYA PERUSAHAN

images.jpgSRITEX berdiri pada tahun 1987 di daerah Solo dan masih merupakan perusahan Tekxtil yang kecil dan dengan peralatan yang masih sederhana.Proses produksinya masih bersifat tradisional.Pada saat itu luas perusahaan masih sempit kurang lebih 3500 meter  persegi. dan baru memiliki satu unit mesin Finishing (mesin peyempurnakain).Pendiri perusahaan ini adalah Bapak Lukminto. Alasan beliau mendirikan perusahaan Textile di Solo adalah karena pada saat itu semua pabrik tenun yang ada di Solo jika hendak mengambil bahan baku maka harus mengambilnya di daerah Bandung dan tentunya akan membutuhkan waktu yang cukup lama, banyak biaya, sehingga akan memperbesar harga pokok textile itu sendiri.Pada tahun 1993 pemerintah daerah Solo tidak mengijinkan lagi pendirian perusahaan di daerah itu karena daerah tersebut penduduknya sudah semakin padat dan dikhawatirkan dapat mengganggu stabilitas perekonomian dan keadaan penduduk daerah tersebut. Akhirnya bapak Lukminto harus memindahkan perusahaannya kesuatu daerah dekat Solo. Dia bertekad mendirikan perusaan textile yang lebih maju dan modern, dan akhirnya beliau mencari tempat untuk itu dan pada 1994 beliau memindahkan perusahaan ke Desa Sukoharjo. Pada saat itu luas perusahaannya baru kurang lebih 5.500 meter persegi dan jumlah karyawannya 2000 orang.

B. PERALATAN/MESIN UNTUK PRODUKSI

Pada tahun 1989 PT Sritex menambah satu unit mesin baru dan lebih modern. PT Sritex menggunakan peralatan-peralatan yang modern seperti mesin pemintal, mesin Pertenunan, mesin Finishing mesin Printing, dan mesin Garment.
1. Mesin Pemintal
Jumlah mesin pemintal pada perusahaan ini berjumlah 3 unit. Mesin ini berfungsi untuk memproses bahan baku kapas menjadi benang.Kapasitas produksi mesin ini sekitar 6500 Balt perbulan (1 balt = 400lbs).
2. Mesin Pertenun
Mesin berjumlah 5 unit . mesin ini berfungsi sebagai alat untuk memproses benang menjadi kain dan 2 mesin digunakan untuk memproduksi kain jet dan jeans. Kapasitas Produksi mesin ini kuranglebih 7,5 juta meter perbulan.
3. Mesin Finishing
Pada perusahaan textile ini jumlah mesin finishing berjumlah 3unit. Mesin ini berfungsi untuk memproses penyempurnaan kain.
4. Mesin Printing
Mesin berjumlah 3 unit. Mesin ini berfungsi untuk memberi corak ataumotif.
5. Mesin Garment
Jumlah mesin Garment pada perusahaan ini berjumlah 2 unit. Mesin ini berfungsi untuk memproduksi pakaian jadi dengan menggunakan2900 mesin jahit.

C. SUMBER DAYA MANUSIA

2012-10-12 10.48.07.jpgPT SRITEX memiliki 100Ha lahan dan mempunyai 20.000 karyawan yang kebanyak adalah karyawan wanita. Mengenai jam kerja yang di pakai PTSritex yaitu digolongkan menjadi 3 jam kerja (Shift) :
1.       Pukul 07.00 sampai dengan 14.00 untuk jam kerja pagi (Shift 1)
2.       Pukul 14.00 sampai dengan 22.00 untuk jam kerja malam (Shift 2)
3.       Pukul 22.00 sampai dengan 07.00 untuk jam kerja malam (Shift 3)
Di perusahaan ini telah ada KKB (Kesepakatan Kerja Bersama ) yang berisikan dan kewajiban antara pengusaha dan karyawan. KKB ditandatangani oleh kepala kantor tenaga kerja setempat.PT SRITEX telah berusaha mengikuti peraturan yang berlaku seperti UMR yaitu Rp 3.400,- perhari dengan 7 jam kerja sesuai dengan ketentuan menteri tenaga kerja. Kesejahteraan karyawan PT Sritex pun telah diusahakan untuk dipenuhi seperti adanya JAMSOSTEK, adanya jatah makan dan diberikan seragam 2 stel pertahun. PT Sritex menyediakan tempat tinggal untuk karyawan dengan membangun rumah tipe RSS (RUMAH SEJAHTERA SRITEX).Dengan demikian PT SRITEX telah membantu dan melaksanakan program pemerintah yaitu telah menguarangi pengangguran dan menambah pendapatan.

http://indonesiaproud.files.wordpress.com/2010/02/seragam-sritex.png?w=300&h=198D. PRODUKSI DAN PEMASARAN

PT SRITEX telah menaikkan produksinya untuk ekspor luar negeri yang bersifat non migas dan menaikan sandang dalam negeri hasil produksi PT SRITEX ini 9 juta meter kain perbulan dan Garment/pakaian jadi dihasilkan 72.000 perbulan.Dari hasil tersebut 70% adalah untuk ekspor luar negeri dan 30% adalah untuk dalam Negeri. Mengenai tujuan ekspor adalah ke seluruh dunia dengan pasar utamanya antara lain Singapura, Malaysia, Dubai, Saudi Arabia,Taiwan, Swedia, Perancis, Yugolavia, dan Jepang. Pemasukan atau penghasilan dari hasil penjualan oleh PT SRITEX adalah mencapai 20 hingga 25 Milyar perbulan. Dengan demikian jelaslah bahwa perusahaan Textile PT SRITEX merupakan perusahaan terbesar di Asia Tenggara.

E. PRESTASI SRITEX

103-sritex.jpgKapasitas produksi Sritex tidak hanya terbatas pada produk seragam militer. Sritex memproduksi perlengkapan militer untuk negara-negara di seluruh penjuru dunia.
Prestasi kami tidak hanya meliputi aspek bisnis semata. Sritex telah empat kali memperoleh penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) atas prestasinya di beberapa kategori berikut:
  • Penyelenggaraan Upacara Bendera dengan jumlah partisipan terbanyak (1995) dan sebagai perusahaan yang paling rutin mengadakan upacara bendera setiap bulan di tanggal 17 (2007).
  • Mendesain lebih dari 300.000 motif kain (2007).
  • Memproduksi seragam militer untuk 16 negara (2007).

II. 2. KERATON YOGYAKARTA

A. Sejarah Keraton Yogyakarta

Keraton Yogyakarta dibangun pada tahun 1756 Masehi (beberapa bulan setelah Perjanjian Giyanti yang dilaksanakan pada 13 Februari 1755) atau tahun Jawa 1682 oleh Pangeran Mangkubumi Sukowati yang memiliki gelar Sri Sultan Hamengku Buwono I.

Sebelum menempati Kraton Yogyakarta yang ada saat ini, Sri Sultan Hamengku Buwono I atau Sri Sultan Hemengku Buwono Senopati Ingalogo Ngabdulrahman Sayidin Panotogomo Kalifatullah tinggal di Ambar Ketawang Gamping, Sleman. Lima kilometer di sebelah barat Kraton Yogyakarta.

Pada awalnya, ada beberapa versi, lokasi Keraton Yogyakarta adalah bekas pesanggrahan yang bernama Garjitawati. Fungsi Pesanggrahan Garjitawati adalah tempat peristirahatan iring-iringan jenazah raja-raja Mataram (Kartasura dan Surakarta) yang akan dimakamkan di Makam Imogiri.

Sedangkan versi lain menyebutkan bahwa lokasi Keraton Yogyakarta adalah sebuah mata air yang bernama Umbul Pacethokan, terletak di tengah hutan Beringan.

Dari Ambar Ketawang Ngarso Dalem menentukan ibukota Kerajaan Mataram di Desa Pacetokan. Sebuah wilayah yang diapit dua sungai yaitu sungai Winongo dan Code. Lokasi ini berada dalam satu garis imajiner Laut Selatan, Krapyak, Kraton, dan Gunung Merapi.

Tata ruang dan arsitektur umum

Arsitek kepala istana ini adalah Sultan Hamengkubuwana I, pendiri Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Keahliannya dalam bidang arsitektur dihargai oleh ilmuwan berkebangsaan Belanda, Theodoor Gautier Thomas Pigeaud dan Lucien Adam yang menganggapnya sebagai "arsitek" dari saudara Pakubuwono II Surakarta". Bangunan pokok dan desain dasar tata ruang dari keraton berikut desain dasar landscape kota tua Yogyakarta diselesaikan antara tahun 1755-1756. Bangunan lain di tambahkan kemudian oleh para Sultan Yogyakarta berikutnya. Bentuk istana yang tampak sekarang ini sebagian besar merupakan hasil pemugaran dan restorasi yang dilakukan oleh Sultan Hamengku Buwono VIII (bertahta tahun 1921-1939).

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/6/64/Jogja.kraton2.jpg/250px-Jogja.kraton2.jpgTata ruang

Koridor di Kedhaton dengan latar belakang Gedhong Jene dan Gedhong Purworetno.
Dahulu bagian utama istana, dari utara keselatan, dimulai dari Gapura Gladhag di utara sampai di Plengkung. Nirboyo di selatan. Bagian-bagian utama keraton Yogyakarta dari utara ke selatan adalah: Gapura Gladag-Pangurakan; Kompleks Alun-alun Ler (Lapangan Utara) dan Mesjid Gedhe (Masjid Raya Kerajaan); Kompleks Pagelaran, Kompleks Siti Hinggil Ler, Kompleks Kamandhungan Ler; Kompleks Sri Manganti; Kompleks Kedhaton; Kompleks Kamagangan; Kompleks Kamandhungan Kidul; Kompleks Siti Hinggil Kidul (sekarang disebut Sasana Hinggil); serta Alun-alun Kidul (Lapangan Selatan) dan Plengkung Nirbaya yang biasa disebut Plengkung Gadhing.
Bagian-bagian sebelah utara Kedhaton dengan sebelah selatannya boleh dikatakan simetris. Sebagian besar bagunan di utara Kompleks Kedhaton menghadap arah utara dan di sebelah selatan Kompleks Kedhaton menghadap ke selatan. Di daerah Kedhaton sendiri bangunan kebanyakan menghadap timur atau barat. Namun demikian ada bangunan yang menghadap ke arah yang lain.
Selain bagian-bagian utama yang berporos utara-selatan keraton juga memiliki bagian yang lain. Bagian tersebut antara lain adalah Kompleks Pracimosono, Kompleks Roto Wijayan, Kompleks Keraton Kilen, Kompleks Taman Sari, dan Kompleks Istana Putra Mahkota (mula-mula Sawojajar kemudian di nDalem Mangkubumen). Di sekeliling Keraton dan di dalamnya terdapat sistem pertahanan yang terdiri dari tembok/dinding Cepuri dan Baluwerti. Di luar dinding tersebut ada beberapa bangunan yang terkait dengan keraton antara lain Tugu Pal Putih, Gedhong Krapyak, nDalem Kepatihan (Istana Perdana Menteri), dan Pasar Beringharjo.

Arsitektur umum

IMG00283-20121013-0904.jpgSecara umum tiap kompleks utama terdiri dari halaman yang ditutupi dengan pasir dari pantai selatan, bangunan utama serta pendamping, dan kadang ditanami pohon tertentu. Kompleks satu dengan yang lain dipisahkan oleh tembok yang cukup tinggi dan dihubungkan dengan Regol yang biasanya bergaya Semar Tinandu. Daun pintu terbuat dari kayu jati yang tebal. Di belakang atau di muka setiap gerbang biasanya terdapat dinding penyekat yang disebut Renteng atau Baturono. Pada regol tertentu penyekat ini terdapat ornamen yang khas.
Bangunan di tiap kompleks biasanya berbentuk/berkonstruksi Joglo atau derivasi/turunan konstruksinya. Joglo terbuka tanpa dinding disebut dengan Bangsal sedangkan joglo tertutup dinding dinamakan Gedhong (gedung). Selain itu ada bangunan yang berupa kanopi beratap bambu dan bertiang bambu yang disebut Tratag. Pada perkembangannya bangunan ini beratap seng dan bertiang besi.
Permukaan atap joglo berupa trapesium. Bahannya terbuat dari sirap, genting tanah, maupun seng dan biasanya berwarna merah atau kelabu. Atap tersebut ditopang oleh tiang utama yang di sebut dengan Soko Guru yang berada di tengah bangunan, serta tiang-tiang lainnya. Tiang-tiang bangunan biasanya berwarna hijau gelap atau hitam dengan ornamen berwarna kuning, hijau muda, merah, dan emas maupun yang lain. Untuk bagian bangunan lainnya yang terbuat dari kayu memiliki warna senada dengan warna pada tiang. Pada bangunan tertentu (misal Manguntur Tangkil) memiliki ornamen Putri Mirong, stilasi dari kaligrafi Allah, Muhammad, dan Alif Lam Mim Ra, di tengah tiangnya.
IMG00282-20121013-0904.jpgUntuk batu alas tiang, Ompak, berwarna hitam dipadu dengan ornamen berwarna emas. Warna putih mendominasi dinding bangunan maupun dinding pemisah kompleks. Lantai biasanya terbuat dari batu pualam putih atau dari ubin bermotif. Lantai dibuat lebih tinggi dari halaman berpasir. Pada bangunan tertentu memiliki lantai utama yang lebih tinggi. Pada bangunan tertentu dilengkapi dengan batu persegi yang disebut Selo Gilang tempat menempatkan singgasana Sultan.

Ø  Pangsal dan fungsinya
v  Pangsal Pangeran       : untuk menggelar pagelaran atau pertunjukkan,
                                      dan untuk jalannya upacara Garabeg .
v  Pangsal pangapit        : untuk tempat tunggu Senopati Pangapit .
v  Pangsal Pengrawit      : untuk melantik Perdana Menteri.
v  Pangsal Siti Hinggit     : untuk tempat pelantikkan sultan.
v  Pangsal Witono           : untuk menaruh tempat pusaka.

Ø  P13-10-12_09-09.jpg10 Nama Prajurit:
1.      Prajurit Nyupra
2.      Prajurit  Jaka Karya
3.      Prajurit Dhaeng
4.      Prajurit Mugis
5.      Prajurit Wira Praja
6.      Prajurit  Mantri Jero
Prajurit yang ditugaskan khusus dalam istana .
7.      Prajurit Ketanggang
8.      Prajurit Prawitama
9.      Prajurit Surakarsa
10.  Prajurit Patang Puloh


 
Penutup
A.     Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dapat disimpulkan bahwa :
·         PT. Sritex adalah contoh perusahaan textile yang maju yang ada di Indonesia tepatnya di desa Sukoharjo dan memproduksi hingga ke luar negeri.
·         Kraton Yogyakarta merupakan tempat bersejarah yang didirikan oleh Pangeran Mangkubumi Sukowati yang memiliki gelar Sri Sultan Hamengku Buwono I dan merupakan  tempat peristirahatan iring-iringan jenazah raja-raja Mataram.

B.      Saran
Kami menyadari dalam pembuatan laporan ini banyak di temui kesulitan , oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritik agar kami dapat menyempurnakan laporan ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar